Kepolosan anak kadang muncul sebagai pemikiran murni tanpa terdistorsi motif menang-kalah sebagaimana kita yang mengaku dewasa.
Sore itu, di ruang konsultasi saya hadir pasangan suami-isteri, Pak Deddy Kartana dan Bu Normalia, orangtua Bagas Dewantara, anak berusia 5 tahun. Mereka meminta konsultasi tentang hasil pemetaan Multiple Intelligences Bagas yang, menurut mereka, sungguh di luar bayangan. Selama ini keduanya menganggap, Bagas rendah pada kecerdasan Logika Matematika, Interpersonal, dan Intrapersonal; padahal data menunjukkan, selain Bagas memadai pada keempat kecerdasan lainnya ?Spasial, Kinestetik, Musik, dan Logika Bahasa? ia justru sangat menonjol pada ketiga kecerdasan.
“Semula kami hampir tak percaya begitu membaca hasil asesmen Bagas. Pasalnya, Bagas kami kenali tak pernah menunjukkan ketertarikan pada dunia angka, tidak terlalu banyak bicara bahkan cenderung pendiam,” tutur Pak Deddy mengawali sesi. “Satu hal yang mungkin lepas dari perhatian kami, Bagas sering menunjukkan keanehan,” lanjut Pak Deddy. Ia terdiam sesaat, terkesan sedang mengingat suatu kejadian dan kebingungan menentukan dari mana ia harus memulai kalimat berikutnya.
“Keanehan? Maksud Pak Deddy?” saya berusaha membantunya merangkai ingatan.
Pak Deddy menatap Bu Normalia, isterinya, seolah meminta ijin menceritakan kejadian yang mereka alami tentang ‘keanehan’ Bagas, anak semata wayang mereka. Bu Normalia mengedipkan matany
... baca selengkapnya di Cerdas, Cerlang (yang) Pedas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar